Di Bulan Penuh Berkah, Ramadhan, 4 Pengikut Syi’ah Kembali ke ‘Aswaja’
NUSANTARANEWS.org, Sampang – Awal menyambut Bulan suci Ramadhan 1441 H/2020 M merupakan suatu karunia bagi empat (4) pengikut aliran Syi’ah pimpinan Tajul Muluk karena di bulan penuh berkah ini mereka mendapat hidayah dari Allah SWT berupa kembali ke ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja), kamis sore (22/04/2020).
Pembaitan empat penganut aliran Syi’ah tersebut dilaksanakan pada hari Kamis (22/04/2020) sekitar pukul 15.30 Wib di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Desa Gersempal Kecamatan Omben Kabupaten Sampang dan dilakukan oleh Pimpinan Pengasuh Ponpes Darul Ulum KH. Syafiuddin Wahid.
Adapun yang menjalani baiat itu adalah saudara Subir (56 th) bersama istri bernama Rohimah (53 Th) beserta 2 anak putri maupun putra kesayangannya yakni Luluil Makmun (13 Th) dan Rohman Iqbal (5 Th).
Awalnya Subir sekeluarga tinggal di Dusun Nang Kernang Desa Karang Gayam kecamatan Omben dan sampai menjadi pengikut aliran Syi’ah, namun setelah mengikuti aliran tersebut keluarga Subir pindah ke Dusun Selong Temor Desa Karang Gayam Kecamatan Omben yang sebelumnya sempat tinggal di Jomundo rumah susun di Kabupaten Sidoardjo.
Hadir dalam kegiatan Baiat tersebut antara lain, Pengasuh Ponpes Darul Ulum sekaligus Ketua Rois Syuriah NU Kab. Sampang KH. Syaifudin Abd. Wahid, Wakil Ketua Syuriah NU Kab. Sampang KH. Lutfillah, Camat Omben Tanda Sulistiana, Kapolsek Omben Ipda Andrik S SH, Danramil 0828/03 Kapten Inf Alif Surono, Ketua Lakpesdam NU Sampang Faisol Ramdhani, Sekertaris Camat Omben Wifaqi, Badan Intelejen Nasional Wilayah Sampang Kompol Ipal Faruq, Kasat Intel Polres Sampang H. Rudi Setyadi, Kepala Desa Karang Gayam Dahilli, SE dan Tim 5 dari Desa Karang Gayam yakni Ust. Mahdi, K. Hafid, Mudehri, H. Abd. Malik serta Muhlis.
Acara prosesi baiat diawali dengan pembacaan surat Al Fatehah oleh KH. Lutfillah kemudian dilanjutkan ceramah agama singkat dari KH. Syaifudin Abd. Wahed yang isinya menjelaskan tentang baiat terhadap mantan pengikut aliran sesat Syi’ah di Kabupaten Sampang dan sampai saat ini telah mencapai ke 50 orang untuk kembali ke ajaran Islam Ahlussunnah Waljama’ah, sehingga pihaknya berharap kedepannya agar seluruh pengikut Syi’ah lainnya bisa segera mendapat hidayah dari Allah SWT”, Jelasnya.
“Sementara bagi yang telah kembali ke Aswaja, kami doakan semoga terus bertahan, semakin kuat iman dan bisa menjalani rukun Islam dengan baik meskipun dalam kondisi pandemik Virus Corona atau Covid-19″, Ucapnya.
Setelah ceramah singkat dari KH. Syaifuddin Abd. Wahed kemudian acara dilanjutkan pembacaan ikrar oleh beliau terhadap keempat pengikut aliran Syi’ah tersebut dan disaksikan oleh para Kyai serta seluruh undangan yang hadir dan dilanjutkan penandatangan perjanjian oleh Subir beserta keluarganya yang disaksikan oleh seluruh kyai, Forkopincam serta Tim Lima pelaksana Baiat.
Selesai prosesi acara, Camat Omben (Tanda Sulistiayana) mengatakan bahwa rencana Baiat terhadap saudara Subir tersebut sebelumnya sempat ditunda karena persyaratan yang diajukan oleh Tim 5 dari Desa Karang Gayam masih belum lengkap.
Adapun syarat-syarat yang perlu dilengkapi yaitu harus memindahkan sekolah anaknya dari Kecamatan Bangil Kab. Pasuruan ke sekolah lain karena ditengarai sekolah tersebut berfaham ajaran Syi’ah sehingga untuk memenuhi persyaratan tersebut akhirnya Subir memindahkan memindahkan sekolah anaknya ke Kedinding – Surabaya”, Ungkapnya.
Ditemui secara terpisah, Bupati Sampang H.Slamet Junaidi mengaku akan terus memberikan perhatian kepada warga Syiah yang sedang mengungsi di rumah susun Jemundo Sidoardjo, termasuk keluarga Subir yang selesai di baiat kembali ke Aswaja, dan kemudian beliau akan menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan peralatan untuk beribadah.
“Berkah Ramadhan saat ini banyak kita rasakan walaupun di tengah maraknya pandemik Covid-19, tetapi Alhamdulillah karena Kabupaten Sampang selalu dilindungi oleh Allah SWT, selain dalam kondisi zona hijau, juga ada hidayah bagi warga Sampang, yakni dengan kembalinya Subir bersama keluarganya ke Aswaja, setelah sempat terjebak ke aliran sesat Syi’ah”, pungkasnya.
(is one)