NUSANTARANEWS.org, Baturaja (OKU) – Besarnya dana pemilihan kepala daerah ( Pilkada ) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang mencapai Rp 45 miliar menuai kritik masyarakat.
Pertanyakan besarnya dana tersebut, Aliansi Cinta Demokrasi OKU akan menggelar aksi unjuk rasa, agar KPUD OKU transparan dalam pengelolaan dana puluhan miliar untuk perhelatan pilkada. Selain mempertanyakan soal dana pilkada, Aliansi Cinta Demokrasi juga mempertanyakan hasil seleksi penerimaan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang diduga tidak transparan.
” Kami akan menggelar aksi damai secepatnya untuk mempertanyakan dana yang sangat besar tersebut, dana tersebut dialokasikan kemana, karena masyarakat juga perlu tahu, karena uang tersebut adalah uang rakyat,” kata Elvis koordinator Aliansi Cinta Demokrasi, melalui rilis yang dikirim ke redaksi nusantaranews.org, Senin (16/3/2020).
” Kami juga akan mempertanyakan soal penyeleksian penerimaan PPK dan PPS yang menurut kami tidak transparan dan sarat kongkalingkong alias yang diterima kebanyakan adalah orang titipan, dan siapa panitia seleksinya juga kita tidak tahu, artinya dimana transparansi,obyektif serta akuntabelnya, ” sambung Elvis.B
Berkenaan dengan hal tersebut tim media ini meminta konfirmasi kepada ketua KPUD OKU Naning Wijaya dan sekretaris KPUD OKU via telepon dan whatsappnya, namun belum ada tanggapan.
(Frm/red)