NUSANTARANEWS.org Morowali –Meskipun tanggal tua, tak menyurutkan masyarakat Kabupaten Morowali untuk datang berbelanja di Alfamidi memenuhi kebutuhan sehari-hari.mereka.
Masyarakat terlihat tumpah ruah saat Jaringan distribusi ritel modern Alfamidi yang terletak di samping gedung Bank BNI Desa Bente Kecamatan Bungku Tengah ini melakukan lounching dan di buka untuk umum.
Dari sejumlah produk yang di jual di Alfamidi, produk susu bayi yang dominan di beli ibu-ibu di samping produk lainnya.
Salah seorang pengunjung Alfamidi ibu Tri mengungkapkan senang dan puas berbelanja di Alfamidi.
” Selain nyaman karena ber AC, produknya lengkap dan yang utama banjir discount” ujar dia sambil tersenyum.
Corporate Communication Manager Alfamidi, Arif L Nursandi pada sejumlah media Sabtu ( 29/02/2020) mengatakan senang Alfamidi bisa hadir di Kabupaten Morowali dan melayani kebutuhan masyarakat.
” Kehadiran kami tidak hanya untuk mengambil dari sisi ekonomi saja, namun kami juga berperan dalam pembangunan Kabupaten Morowali melalui penyerapan tenaga kerja, UMKM dan program lainnya seperti pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah dan pendidikan,”ujarnya.
” Mengawali program sebagai langkah awal kami berikan bantuan sebanyak 200 buah tas sekolah lengkap buku dan alat tulisnya yang penyalurannya akan di laksanakan Pemerintah Daerah (Pemda) Morowali” ungkap Arif L Nursandi yang akrab di panggil Andi ini.
Selain program pendidikan dan memperkerjakan karyawan lokal Morowali dengan standar gaji UMSK, pihaknya juga membangun kemitraan dengan kios-kios pada radius 5 KM dari titik Alfamidi dan di akomodir melalui program Store Sales Point (SSP).
Nantinya pedagang rumahan atau kios akan di bekali management ritel, cara melayani pelanggan dan layout barang. Barang dagangan akan mereka dapatkan dari Alfamidi pada produk tertentu untuk dijual kembali dan tentunya dengan harga yang kompetitif.
“Mereka bisa jual kembali dengan harga yang di jual di Alfamidi atau bahkan harga dibawahnya dan tetap mendapatkan keuntungan,” kata Andi.
Untuk efisiensi waktu dan biaya transportasi, Pedagang yang bermitra dengan Alfamidi akan mendapatkan kartu member dan cukup lewat sms barang akan di antar oleh Member Relation Officer (MRO).
Andi menegaskan selama ini keberadaan Alfamidi di daerah-daerah tercatat tidak ada satu pun warung atau kios yang tutup karena kehadiran Alfamidi. Justru sebaliknya banyak kios yang bermitra dengan Alfamidi. Olehnya dia meminta masyarakat untuk bisa memahami. Kalau ada kios yang tutup itu bukan karena kehadiran Alfamidi melainkan dikarenakan manajemennya yang salah.
“Alfamidi itu lahir dari warung kelontong dan dalam usaha pasti ada pesaing dan saya yakin rejeki itu tidak akan pernah tertukar,” ungkap Andi.
Untuk produk lokal Morowali tambah Andi sudah menjadi kewajiban kami untuk membantu memasarkan seperti roti, kripik dan produk lokal lainnya. Yang menjadi masalah adalah produk lokal belum memiliki label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hingga produk lokal hanya bisa di jual di wilayah Morowali saja.
” Saya berharap produk lokal lewat UMKM bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah sehingga kedepan produk lokal morowali bisa berlabel halal dan bisa dipasarkan Alfamidi di daerah lain,” harap Andi.
Dia juga berharap jaringan distribusi ritel Alfamidi menjadi Tokoh komunitas artinya menjadi bagian dari masyarakat sekitarnya hingga Alfamidi tidak lagi di anggap ritel luar atau orang luar tetapi menjadi bagian dari masyarakat Kabupaten Morowali.
(Muchlis Ibrahim).