Mahdi – Biro Aceh
NUSANTARANEWS.org, Aceh Utara – Terungkapnya masalah harga gas elpiji 3 kg bersubsidi melejit mahal. Tidak hanya disebabkan pengecer. Melainkan, ternyata pangkalan salah satu aktor penyebab kenaikan harga gas elpiji bersubsidi tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Saat ini disejumlah pangkalan di kawasan kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara menyalurkan gas melon kepada masyarakat dengan harga Rp 22.000,- atau Rp4 ribu diatas HET, yakni Rp18 ribu per penukaran isi ulang tabung eliji 3 kilogram.
“Masyarakat menyadari ada gas ielpiji langsung menyerbu dan dalam sekejab langsung habis malah ada yang tidak dapat bagian9″kata salah seorang warga, Ani kepada media ini, Rabu (22/04/2020).
Sejumlah pangkalan di kota Lhoksukon diduga memainkan harga elpiji tiga kilogram hingga melampaui harga HET yang ditentukan pemerintah, yakni Rp18 ribu per tabung. Belum lagi dengan seringnya terjadi kekosongan pada sejumlah pangkalan.
Informasinya, ketika gas elpiji juga sering kosong di pangkalan dan justru pengecer yang tidak memiliki izin/berjualan, sudah tentu dengan harga jauh di atas HET. sekitar Rp30.000 sampai dengan Rp35.000. Harga jual tersebut dirasa sangat memberatkan masyarakat karena jauh dua kali lipat melampaui ketentuan HET.
“Jika mahalnya harga gas elpiji tersebut sangat memberatkan masyarakat. Tetapi karena gas elpiji 3 kg ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat, sehingga semahal berapapun harganya harus tetap membeli,”katanya.
Sementara Kasie Penyediaan Pelayanan barang dan tata niaga Disperindagkop Aceh Utara, Armansyah kepada media ini mengatakan harga gas bersubsidi belum naik. Ia menegaskan belum ada kebijakan baru soal harga gas elpiji 3 kg itu.
Harga gas elpiji 3 kg masih tetap, jadi tidak ada kenaikan harga elpiji 3 kg, tetap sesuai HET ditingkat pangkalan. Pangkalan yang kedapatan bermain dalam penjualan terutama gas elpiji 3 kg yang sengaja menaikkan harga karena merugikan masyarakat. Jika terbukti akan diberikan sanksi sesuai sesuai aturan yang berlaku.
“Kami akan tindak tegas kalau ada yang menaikkan harga di atas HET,” tegas Armansyah ketika dihubungi media ini via seluler pada hari sore.
(red)