Usman Cut Raja – Aceh
NUSANTARANEWS.org, Aceh Utara – Kemiskinan menjadi isu utama yang dibicarakan masyarakat Aceh dalam beberapa bulan terakhir. Ada yang menyebut Aceh daerah termiskin, penyebabnya malas dan bodoh.
Berikut pendapat salah seorang tokoh muda Aceh Utara Hendra Saputra,S.Pd, yang mengaku sangat prihatin dengan sebutan Aceh termiskin.
Hendra yang menekuni bidang pendidikan dan sosial ekonomi coba menguraikan pemikirannya dan memberi solusi biar Aceh cepat keluar dari himpitan kemiskinan serta kebodohan. Menurutnya ada banyak jalan asal ada kemauan.
Dijelaskan, misalnya dalam konsep pembangunan sering dikaitkan dengan proses industrialisasi, dicontohkan,
negara negara maju di dunia ini seperti Inggris. Amerika, Jepang, Rusia dan banyak lagi semua dimulai dengan Revolusi Industri,
Proses industrialisasi dan pembangunan industri ini merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat Aceh dalam arti taraf hidup lebih maju dan berkembang.
“Dengan kata lain pembangunan industry itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok menuju kesejahtraan rakyat,” urainya.
Dikatakan, bahwa industrialisasi tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan memanfaatkan secara optimal sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya yang terkandung diperut bumi Aceh. Hal ini dapat diusahakan secara “vertikal” semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara “horizontal” semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk Aceh yang semakin bertambah.
“Kita sering mendengar pendapat kalangan ahli bahwa industry itu mempunyai peranan penting, dengan adanya pembangunan industry maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sector pertanian dan sector jasa,“ papar Hendra kepada media ini, Senin (15/6/2020).
Lebih lanjut dijelaskan, pertumbuhan industry yang pesat akan merangsang pert umbuhan sector pertanian dan sector lainnya untukmenyediakan bahan-bahan baku bagi industry. sector jasapun akan berkembang dengan adanya industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga pemasaran berbagai produksi.
Selanjutnya akan mendukung pertumbuhan industry.seperti yang diungkapkan diatas, dan berarti pula kian meluasnya peluang kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan permintaan masyarakat (daya belinya). Kenaikan pendapatan dan peningkatan daya beli tersebut menunjukkan bahwa perekonomian kian tumbuh .
Dari uraian diatas biasa ditelaah lanjutnya, peranan industry dalam perkembangan structural pada suatu perekonomian. Tolok ukur yang terpenting antara lain : sumbangan sector industry pengolahan (manufacturing) terhadap Penadapatan Daerah, jumlah tenaga kerja yang terserap, dan sumbangan komoditi industri industri tersebut terhadap ekspor barang dan jasa.
Mengakhiri pembicaraan, Hendra memberi aprisiasi kepada Direktur Utama (Dirut) baru PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Husni Achmad Zaki dengan terobosan yang dilakukan bagi melanjutkan industrilisasi di Aceh yang sudah lebih 20 tahun fakum karena investor baik dalam maupun luar negeri tidak berminat masuk ke Aceh karena berbagai alasan.
Sementara, Koordinator Pokja Lingkungan PT PIM, Ir Agusseha kaitan dengan tenaga kerja di proyek NPK semua sudah komit tidak ada tenaga kerja yang didatangkan dari luar baik tenaga ahli sekalipun, “semua putra lingkungan”, sebutnya.
Selain itu menurut Agusseha pihaknya sudah duduk bersama untuk pengamanan proyek yang sedang dikerjakan itu.
“Musyawarah yang dikedepankan bila ada hal hal yang ingin disampaikan. semua terbuka”, jelasnya.
(red)