Pewarta : Usman Cut Raja
NUSANTARANEWS.org, Aceh Utara – Sudah menjadi langganan setiap musim hujan, genangan air di sejumlah ruas jalan di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe tak terhindarkan. Akibatnya kerusakan jalan menjadi semakin parah, selain memacetkan arus lalu lintas kerusakan jalan juga membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.
Pantauan Media ini di sejumlah titik dalam beberapa hari terakhir, kerusakan badan jalan dan tergenang air saat hujan di dua wilayah tersebut semakin parah. Misalnya dalam wilayah Kota Lhokseumawe mulai kecamatan Muara Satu hingga Blang Mangat.
Sementara kabupaten Aceh Utara terutama wilayah barat hampir mua kecamatan dan pedesaan Pengalaman ini sudah berlangsung bertahun tahun. Terhadap kondisi yang terjadi ini, warga di dua wilayah tersebut sering mengeluh dan menyampaikan protes dengan memasang tanda-tanda seperti plang hingga menanam
pepohonan pisang.
Yang sangat disesalkan perbaikan tidak kunjung dilakukan walau sudah berbulan. Semua tahu, akibat tergenangnya air dibadan jalan bisa berdampak kepada kesehatan manusia seperti batuk dan pilek. Dan tidak sedikit pula akibat badan jalan yang rusak serta berlubang akan berefek pada sendi sendi kehidupan. Perekonomian masyarakat menjadi lumpuh karena petani kesulitan memasarkan hasil pertanian mareka.
Beberapa warga yang ditemui pada sebuah warung kawasan persimpangan jalan depan pabrik PT PIM yang kondisi jalannya rusak parah, Kamis (28/05) mengatakan, kendati jalan sudah rusak begitu justru dibiarkan tidak segera diperbaiki.
“Itulah ketika ada desakan, pemerintah paling paling melakukan penambalan terhadap jalan yang rusak walau pola penambalan tidak bertahan lama. Kondisi ini harusnya memantik solusi bagi pihak terkait untuk lebih
mencari solusi bagaimana agar pemeliharaan terhadap jalan benar-benar dilaksanakan”, ungkap salah seorang warga yang tidak ingin disebut namanya disini.
Tidak asal tambal lanjutnya, karena dalam pengalaman setiap musim hujan kejadian yang sama terulang kembali. Seharusnya setiap pembangunan harus dimulai dengan perencanaan agar dana yang dianggarkan tidak berdampak kepada pemborosan. Pembangunan harus dimulai dari perencanaan, apakah harus ditinggikan badan jalannya, ataukah saluran air kiri kanan badan jalan yang sering tersumbat perlu penjagaan rutin.
Bila demikian yang dilakukan biarpun hujan lebat mengguyur berhari hari tidak bakal terjadi badan jalan tergenang air.
“Kami meminta pemerintah untuk serius menangani jalan jalan yang rusak. Utamakan perawatan karena yang demikian memang yang dibutuhkan Sehingga ketika turun hujan tidak berdampak serius terhadap keberadaan warga yang sering memanfaatkan jalan raya dalam memenuhi lkebutuhan hidup”, pungkasnya.
(red. 02)