NUSANTARANEWS.org, Fakfak (Papua Barat) – Bertempat di Hotel Grand Papua Fakfak Jumat pagi (21/8/2020) Wit Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak melaksanakan kegiatan pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) di kabupaten Fakfak.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Fakfak DR,Drs Mohammad Uswanas,MS.i, dan dihadiri oleh peserta sebanyak 57 orang yang terdiri dari 30 orang petugas Puskesmas, 20 orang kader posyandu,5 orang petugas RSUD,dan 2 orang petugas BP Misi dan 2 orang narasumber adalah fasilitator provinsi yang sudah mengikuti TOT pelatihan pemberian makan bayi dan anak (PMBA) tingkat Pusat.
Usai memberi sambutan Bupati Fakfak DR. Drs Mohammad Uswanas,M.Si kepada wartawan mengatakan, bahwa kegiatan ini penting sekali sebagai upaya untuk mengatasi persoalan stunting di Kabupaten Fakfak.
” Saya kira ini bagian dari kegiatan-kegiatan yang didefinisikan dalam proyek DID tetapi terlepas dari itu ini penting sekali ini dan persoalan-persoalan ini harus menjadi tanggung jawab kita semua. Karena ini dasar dari persoalan stunting di Indonesia lebih-lebih di daerah kita di Papua Barat dan juga di Fakfak,” kata Bupati DR. Drs Mohammad Uswanas,M.Si.
” Nah ini kan soal gizi ini penting kita tidak kesulitan komoditi cuma mungkin mekanisme pengolahan makanan belum sesuai kadar gizi yang diperlukan. Memberikan asupan gizi harus yang betul-betul baik terhadap kebutuhan gizi ibu hamil maupun bayi dan juga anak agar kemudian apa yang dibrikan nantinya juga meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya Kalau Ibu sehat Berarti praktis bayi yang ada didalam kandungannya juga sehat,” terangnya.
Bupati memaparkan, mulai pada 1000 hari pertama kehidupan itu perlu dilakukan pemantauan dengan mengikuti fase-fase pertumbuhan. Dengan demikian asupan-asupan yang diberikan secara baik gizinya otomatis pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak juga bagus .
” Daya tahannya bagus, sehat dan betul-betul mencerminkan anak-anak yang sehat itulah harapan kita. Dan ini kembali kepada bagaimana mekanisme pengelolaannya, oleh sebabnya saya selaku Bupati Fakfak mendukung seluruhnya apa yang dilaksanakan pada hari ini, kenapa karena nanti setelah selesainya DID maka mau tidak mau pemerintah daerah harus melanjutkan dengan menyisihkan sejumlah anggaran untuk mengendalikan Stunting,” paparnya.
” Kita lihat nanti hasil dari kerja dukungan DID ini berapa sebenarnya tingkat kenaikannya atau penurunan dalam kurung waktu Satu tahun,” tuturnya.
Bupati berharap, semua orang harus merasa bertanggung jawab bukan saja sektor kesehatan tetapi keluarga, pemerintah daerah, pemerintah kampung, Desa, Baperkam, dan juga tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan.
” Ini menjadi urusan kita yang harus ada movement atau gerakan untuk bisa menyelamatkan bayi-bayi kita supaya nanti 2030 bonus demografi itu betul-betul bonusnya berkualitas. Jangan ada orang-orang stunting, wasting atau overweight. Saya kira ini bagus sekali aya dukung terimakasih dan sukses buat kita semua,” pungkasnya.
(Amatus Rahakbauw)